Distribusi berasal dari bahasa inggris distribution, yang berarti penyaluran. Sedangkan kata dasarnya to distribute, bermakna membagikan, menyalurkan, menyebarkan, mendistribusikan. Sedangkan dalam kamus bahasa Indonesia, pengertian distribusi adalah pembagian pengiriman barang-barang kepada orang banyak atau ke beberapa tempat.
Jenis Distribusi
Para ahli ekonomi pada umumnya membedakan antara dua ukuran utama dari distribusi pendapatan baik untuk tujuan analisis maupun kuantitatif yaitu:
a. Distribusi Pendapatan Perseorang
b. Distribusi Pendapatan Fungsional
Pendapatan
Pendapatan menurut ilmu ekonomi merupakan nilai maksimum yang dapat dikonsumsi oleh seseorang dalam suatu periode dengan mengharapkan keadaan yang sama pada akhir periode seperti keadaan semula. Pengertian tersebut menitik beratkan pada total kuantitatif pengeluaran terhadap konsumsi selama satu periode.
Dengan kata lain, pendapatan adalah jumlah harta kekayaan awal periode ditambah keseluruhan hasil yang diperoleh selama satu periode, bukan hanya yang dikonsumsi. Defenisi pendapatan menurut ilmu ekonomi menutup kemungkinan perubahan penilaian yang bukan diakibatkan perubahan modal dan hutang.
Evaluasi terhadap Distribusi dalam Ekonomi non-Islam
- Upah, yaitu upah bagi para pekerja, dan sering kali dalam hal upah, para pekerja diperalat desakan kebutuhannya dan diberi upah di bawah standar.
- Bunga, yaitu bunga sebagai imbalan dari uang modal (interest on capital) yang diharuskan pada pemilik proyek.
- Ongkos, yaitu ongkos untuk sewa tanah yang dipakai untuk proyek; dan
- Keuntungan, yaitu keuntungan (profit) bagi pengelola yang menjalankan praktek pengelolaan proyek dan manajemen proyek, dan ia bertanggung jawab sepenuhnya.
Distribusi dalam Perspektif Islam
Dorongan al-Qur'an pada sektor distribusi telah dijelaskan secara eksplisit. Ajaran Islam menuntun kepada manusia untuk menyebarkan hartanya agar kekayaan tidak menumpuk pada segolongan kecil masyarakat saja. Pendistribusian harta yang tidak adil dan merata akan membuat orang yang kaya bertambah kaya dan yang miskin semakin miskin. Sebagai salah satu aktivitas perekonomian, distribusi menjadi bidang kajian terpenting dalam perekonomian. Distribusi menjadi posisi penting dari teori mikro Islam sebab pembahasan dalam bidang distribusi ini tidak berkaitan aspek sosial dan politik sehingga menjadi perhatian bagi aliran pemikir ekonomi Islam dan konvensional sampai saat ini. Konsep moral dalam sistem Distribusi Pendapatan
Islam mengarahkan mekanisme distribusi pendapatan berbasis moral spiritual dalam pemeliharaan keadilan sosial pada setiap aktivitas ekonomi.Latar belakangnya karena ketidakseimbangan distribusi kekayaan adalah hal yang mendasari hampir semua konflik individu maupun sosial. Ini adalah fungsi dari distribusi pendapatan sebagai berikut:
1. Nilai kebebasan
Dampak Distribusi Pendapatan dalam Konsep Moral
- Dalam konsep Islam, perilaku distribusi pendapatan masyarakat merupakan bagian dari bentuk proses kesadaran masyarakat dalam mendekatkan diri kepada Allah SWT.
- Seorang muslim akan menghindari praktek distribusi yang menggunakan barang-barang yang merusak masyarakat, misalnya minuman keras, obat terlarang, pembajakan, dan sebagainya sebagai media distribusi.
- Negara bertanggung jawab terhadap mekanisme distribusi dengan mengedepankan kepentingan umum daripada kepentingan kelompok, golongan atau pun perorangan.
- Negara mempunyai tanggung jawab untuk menyediakan fasilitas publik yang berhubungan dengan masalah optimalisasi distribusi pendapatan, seperti sekolah, rumah sakit, lapangan kerja, perumahan, jalan, jembatan dan sebagainya.
Prinsip Dasar Distribusi Pendapatan dalam Islam
3. Distribusi pendapatan melalui mekanisme pasar a. Penentuan harga b. Larangan penimbuan c. Larangan spekulasi, Spekulasi adalah outcome dari sikap mental ingin cepat kaya 4. Distribusi pendapatan melalui sedekah wajib (zakat) dan sedekah sunah (sedekah, infak, hibah). 5. Distribusi pendapatan melalui sistem pewarisan dan wasiat
Tujuan Distribusi Pendapatan Dalam Islam
Ekonomi Islam datang dengan sistem distribusi yang merealisasikan beragam tujuan yang mencakup berbagai bidang kehidupan, dimana tujuan distribusi dalam ekonomi Islam ini dapat di kelompokkan kepada:
- Tujuan Dakwah
- Tujuan Pendidikan
- Tujuan Sosial
- Tujuan Ekonomi
Pertukaran dan Keseimbangan Konsumsi Antar Individu
Efisiensi Alokasi
Imam Ali r.a diriwayatkan pernah mengatakan
“Janganlah kesejahteraan salah seorang diantara kamu meningkat namun pada saat yang sama kesejahteraan yang lain menurun”.
- Konsep Egalitarian
- Konsep Rawlsian
- Konsep Utilitarian
- Konsep Market Oriented