Selasa, 16 November 2021

Teori Biaya Islam

                                             


Definisi biaya dalam ilmu ekonomi adalah pengorbanan untuk menghasikan sesuatu, baik yang berwujud uang maupun bukan. Biaya adalah semua hal yang dikorbankan untuk menghasilkan output dalam jumlah tertentu sehingga meghasilkan keuntungan.Analisis yang fundamental dalam menerangkan analisa biaya adalah fungsi hubungan antara biaya produksi dengan tingkat output yang akan dicapai dalam satu periode. Faktor produksi adalah biaya yang dinilai dengan uang sehingga total biaya mencerminkan jumlah faktor produksi yang dikorbankan.

Pembahasan teori biaya menggunakan dua asumsi, yaitu: 

  1. Perusahaan bergerak pada pasar persaingan sempurna. Harga output ditentukan pasar.
  2. Faktor produksi yang digunakan adalah barang dan modaql tenaga kerja. Dalam jangka pendek hanya tenaga kerja yang bersifat variabel.

  • Analisis biaya produksi dibedakan menjadi dua, meliputi :
  • Biaya Jangka pendek 
  • Biaya Jangka Panjang

Minimalisasi Biaya Untuk Produksi Dalam Jumlah Yang Sama  Efisiensi produksi dilakukan dengan minimalisasi biaya produksi dalam jumlah yang sama. Yaitu dengan membandingkan antara total cost sistem bunga dengan total cost bagi hasil. Total cost sistem bunga akan lebih tinggi daripada total cost bagi hasil. Total cost bagi hasil digambarkan oleh TC, sedangkan Total cost sistem bunga digambarkan oleh TCi. 

Gambar Minimalisasi untuk Memproduksi Jumlah yg sama 



Pertama menentukan titik dimana saja pada sumbu X sebagai titik yang menggambarkan tingkat produksi yang sama (Q yang sama). Kemudian membuat garis vertikal sampai memotong TC dan TCi dari titik yang telah ditentukan.
Posisi Laba secara Islami Dalam konsep islam penentuan posisi laba, perilaku rasional dalam maksimalisasi laba dipengaruhi oleh tiga faktor. di antaranya: 1. Bisnis adalah suatu fardu kifayah     Bisnis islami adalah serangkaian aktivitas bisnis dalam berbagai bentuknya yang aslak dibatasi jumlah kepemilikan hartanya termasuk profitnya, namun dibatasi dalam cara memperolehnya dan pendayagunaannya karena aturan halal haram, Aturan halal haram tersebut sangat diperlukan untuk setiap individu yang berhubungan dengan ekonomi. Dalam Al-Quran surat At-Taubah ayat' 111 dijelaskan tentang janji Allah sebagai berikut: Artinya: "Sesungguhnya Allah membeli dari orang-orang yang mukmin harta dan jiwa mereka dan sebagai imbalannya mereka memperoleh surga. Siapakah yang lebih menepati janjinva (selain) Allah maka bergembiralah dengan jual-beli yang kamu lakukan itu. Itulah kemenangan yang besar.
Pada ayat Tersebut dijelaskan bahwa orang-orang yang melakukan aktivitas dengan mengharapkan keuntungan dilayani Allahi dengan menawarkan satu bursa yang tidak mengenal kerugian maupun penipuan. Dalam ayat lain dijelaskan pula bahwa seorang muslim tidak diperkenankan untuk menganggur sepanjang saat.

2. Perlindungan Konsumen Perlindungan terhadap konsumen merupakan tindakan yang berhubungan atas berbagai kemungkinan terjadi penyalahgunaan kelemahan yang dimiliki oleh konsumen. Perlindungan tersebut antara lain:
  • Perlindungan terhadap pemalsuan dan informasi yang tidak benar Dalam islam kebenaran dan keakuratan saat promosi harus sesuai dengan keadaan produk. Selain itu informasi tentang halal haramnya juga harus dicantumkan.
  • Perlindungan terhadap hak pilih dan nilai tukar tidak wajar.
  • Perlindungan terhadap keamanan produk dan lingkungan sehat.
  • Perlindungan atas pemakaian alat ukur yang tidak tepat.
  • Hak mendapat advokasi dan penyelesaian sengketa.
  • Perlindungan atas penyalahgunaan keadaan.
  • Hak mendapatkan ganti rugi.
3. Bagi Hasil Di antara Faktor Yang Mendukung Dalam masa yang akan datang diperkirakan sistem bagi hasil akan menjadi pola yang dominan dalam organisasi bisnis. Karena dalam sistem bagi hasil berpotensi untuk meningkatkan efisiensi keadilan dan stabilitas dalam produksi. Semua faktor itu akan mempengaruhi tingkat kurva penerimaan dan biaya untuk menentukan profit space sedemikian rupasehingga usaha maksimalisasi laba tidak melanggar norma-norma perilaku Islam. Bahkan hal ini cenderung mendorong pertumbuhan yang adil dan beruaha mengharmoniskan kepentingan-kepentingan individu dan sosial.
          
Share:

Teori Perilaku Produksi

Evaluasi teori produksi konvensional: 
Pareto Optimality dan Given Demand Hypothesis


Pareto Optimality

Konsep ekonomi yang dikenal dengan istilah “Pareto-Optimality” yang menyatakan bahwa sistem ekonomi maksimum tercapai ketika tidak ada orang menjadi lebih baik tanpa harus menyebabkan orang lain menjadi lebih buruk. Kondisi optimal pareto sering juga disebut dengan efisiensi pareto. Teori Pareto optimum adalah kondisi keseimbangan umum yang harus dicapai dalam setiap aktivitas moneter di pasar konvensional. Ini menggambarkan keseimbangan yang efisien.

Evaluasi Pareto Optimality

Dalam menjalankan kegiatan ekonomi, umat Islam harus memperhatikan prinsip syariah terkandung dalam Al-Qur'an dan Hadits. Islam tidak melarang seseorang menjadi kaya, tetapi mendapatkan kekayaan harus mengikuti hukum Islam.


Given Demand Hypothesis

Given Demand Hypothesis, didefiniskan sebagai permintaan yang diminta oleh seorang konsumen, dimana diasumsikan bahwa berapapun yang ditwarkan akan diserap oleh pasar. Dalam teori ini kemungkinan seorang konsumen akan meminta apa saja yang akan memberikan kepuasan maksimum.

Evaluasi teori given Demand Hypothesis

Dalam perspektif Islam, produksi harus dilakukan untuk merespon apa yang benar-benar secara nyata menjadi kebutuhan dari konsumen atau riel needs manusia. Kebutuhan seperti inilah yang akan membentuk permintaan efektif (effective demand) sehingga harus disediakan oleh para produsen. Berdasarkan pertimbangan kemasla- hatan (altruistic considerations) itulah, menurut Muhammad Abdul Mannan, pertimbangan perilaku produksi tidak semata-mata didasarkan pada permintaan pasar (given demand conditions).


Faktor Produksi dalam Kerangka Islam

  1. Sumber Daya Alam (Tanah)

Alam merupakan faktor produksi asal, sebab dari alamlah kemudian segala jenis kegiatan produksi berlangsung. Isu yang menyangkut tentang sumber daya alam ini , yaitu :

  1. Ketersediaan sumber alam dalam jangka panjang.

  2. Bagaimana menentukan harga sumber daya alam karena manusia tinggal mengeskplorasikannya.

  3. Bagaimana menjaga kelestarian alam karena bersifat dapat habis


b. Sumber Daya Manusia (Tenaga Kerja)

    Kekayaan alam semesta dapat berubah menjadi hasil produksi yang bernilai karena jasa tenaga kerja. Tenaga kerja meliputi buruh maupun manajerial. Karakter terpenting tenaga kerja dibandingkan dibandingkan dengan faktor produksi lain adalah karena mereka adalah manusia. Ada beberapa syarat-syarat agar sumber daya manusia berkualitas dan kompeten, yaitu berpengalaman, bisa melakukan pengambilan keputusan, bisa belajar dengan cepat, bisa menyesuaikan diri, bisa bekerjasama dalam tim, bisa berfikir dewasa.


c. Modal atau Kapital

    Awalnya pengertian modal mencakup segala kekayaan baik dalam wujud uang maupun bukan uang misalnya gedung, mesin dan lain-lain. Pada masa ini pengertian modal meluas mencakup segala wawasan, ketrampilan, pengetahuan dan kekayaan manusia (human capital) yang sangat berguna bagi kegiatan produksi.

Dalam ekonomi Islam, Modal dapat dikembangkan melalui beberapa bentuk transaksi:

  1. Transaksi jual beli dengan mengembangkan modalnya dimana seseorang bertindak sebagai penjual dan yang lain sebagai pembeli. Seperti akad Bai’, salam.

  2. Transaksi bagi hasil, yaitu pengembangan modal usaha di mana seseorang bertindak sebagai pemberi modal dan yang lain sebagai pengelola modal dengan ketentuan akan membagi hasil sesuai perjanjian yang telah disepakati, contoh akad syirkah dan Mudharabah.

  3. Transaksi jasa, yaitu pengembangan modal dimana seseorang bertindak sebagai konsumen atau pemakai jasa dan wajib  memeberikan harga kepada pihak yang memberikan jasa menurut kesepakatan yang telah dibuat, seperti pada akad rahn dan wadiah

d. Organisasi atau Manajemen

    Organisasi atau manajemen adalah untuk mengatur kegiatan dalam perusahaan. Dengan adanaya organisasi setiap kegiatan produksi memiliki penanggungjawab untuk mencapai suatu tujuan perusahaan. Peranan organisasi dalam Islam sangat penting, apalagi jika dikaitkan dengan kegiatan produksi. Organisasi atau manajemen merupakan proses merencanakan dan mengarahkan kegiatan usaha perusahaan untuk mencapai tujuan.

Perspektif Islam dalam Produksi

Prinsip produksi dalam Islam yaitu motif keimanan, asas manfaat dan maslahat, tawazun (keberimbangan), optimistis, menghindari praktik produksi yang haram. Menurut Yusuf Qardhawi faktor produksi yang utama menurut Qur‟an adalah alam dan kerja manusia. Produksi merupakan perpaduan harmonis antara alam dan manusia. Maka ilmu adalah factor terpenting yang ke tiga dalam pandangan Islam.Teknik produksi, mesin, serta system manajemen adalah buah dari ilmu dan kerja.Modal adalah hasil kerja yang disimpan. Berikut beberapa prinsip produksi dalam Islam

  1. Kegiatan produksi harus dilandasi dari nilai-nilai Islam, yaitu sesuai dengan Maqashid Syari’ah (Maslahah) 

  2. Prioritas produksi harus sesuai dengan prioritas kebutuhan, yaitu dharuriyah, hajiyah, dan tahsiniyah. 

  3. Kegiatan produksi harus memperhatikan keadilan, aspek sosial, kemasyarakatan, memenuhi kewajiban zakat, sedekah, infaq dan waqaf (huquq) 

  4. Mengelola sumber daya alam secara optimal, tidak boros, berlebihan, dan merusak lingkungan. 

  5. Distribusi keuntungan yang adil antara pemiliki, pengelola, manajemen dengan buruh sehingga tidak ada ketimpangan pendapatan 

    3 prinsip pokok produsen yang islami, yaitu :

  1. Memiliki komitmen yang penuh terhadap keadilan.

  2. Memiliki dorongan untuk melayani masyarakat (untuk mencapai kesejahteraan) sehingga segala keputusan  perusahaan  harus  mempertimbangkan hal ini.

  3. Optimalisasi keuntungan diperkenankan dengan batasan kedua prinsip di atas.

 


Share: